Kementerian Pertanian dan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) melaksanakan pertemuan pada tanggal 2-4 Mei 2018. Dengan mengusung tema “Ketersediaan Pangan Menjelang Puasa dan Hari Raya serta Program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB)”, pertemuan tersebut diikuti oleh sekitar 70 peserta perwakilan kementerian lembaga. Pertemuan dilaksanakan di Hotel Savana Malang dan dilanjutkan kunjungan lapang ke BBIB Singosari.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri, SP, M. Agr, Ph. D dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertemuan Bakohumas menjadi ajang tukar informasi, koordinasi, dan sinergi Humas Pemerintah antar Kementerian/Lembaga untuk menyebarluaskan capaian kinerja pemerintah ke masyarakat. “Banyak capaian kinerja pemerintah yang membutuhkan sinergi untuk bisa diketahui, dan lebih jauh dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika  Prof. Dr. Henri Subiakto, SH, MA mewakili Ketua Bakohumas menyampaikan tentang perlunya sinergitas antar lembaga untuk menyampaikan capaian kinerja dan mengantisipasi berita hoax di masyarakat. “Kita perlu bersinergi yang lebih erat untuk menghadapi berita palsu yang menyebar di masyarakat, tantangan kita bukan lagi bagaimana menghadapi media, namun setiap orang sudah menjadi produsen berita tanpa memperhatikan berita yang disampaikan tersebut benar atau tidak,” ujar Henri.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BBIB Singosari mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, memberikan materi tentang UPSUS SIWAB. Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) merupakan upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk peningkatan populasi sapi dan kerbau. Sejak tahun 2017, UPSUS SIWAB telah berhasil meningkatkan jumlah sapi dengan program inseminasi buatan. “Indonesia sudah swasembada daging ayam dan telur bahkan Surplus dan telah ekspor ke beberapa Negara .  Kementerian Pertanian juga berupaya meningkatkan Populasi Sapi/Kerbau melalui UPSUS SIWAB. BBIB Singosari yang telah memproduksi semen beku lebih dari empat juta dosis, memprioritaskan distribusi semen beku untuk UPSUS SIWAB. Namun upaya untuk mengenalkan produk semen beku Indonesia ke luar negeri juga dilakukan, diantaranya ke Malaysia, Kyrgyzstan, Timor Leste dan lain sebagainya”, kata drh. Enniek Herwijanti, MP.

Pada kunjungan hari ke dua di balai Besar Inseminasi Buatan Singosari disampaikan profil dan upaya yang telah dilakukan BBIB Singosari untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045. Peserta antusias mengikuti kunjungan lapang dan berdiskusi terkait program inseminasi buatan tersebut. Kepala Bidang Pemasaran dan Informasi BBIB Singosari, drh. Sarastina, MP menjelaskan tentang produksi semen beku BBIB Singosari yang telah terdistribusi di Indonesia dan mancanegara. “Populasi sapi di BBIB Singosari sebanyak 218 ekor. Semuanya merupakan pejantan unggul yang sudah diseleksi secara ketat untuk menyediakan semen beku seluruh Indonesia dan juga ke manca negara”, kata Sarastina.
Selain produksi semen beku, BBIB Singosari sebagai Badan Layanan Umum (BLU) juga menyediakan layanan bimbingan teknis, pengujian mutu semen, penelitian, sewa asset jasa konsultasi dan jasa intruktur. (Dfn).