Produksi Semen Beku
Semen beku BBIB Singosari diproduksi dari sapi pejantan unggul sebagai pabrik biologis yang dirawat dengan manajemen khusus seperti:
-
- Pakan berkualitas
- Exercise / olah raga
- Pengukuran berat badan secara teratur
- Potong kuku secara berkala
- Terjaga kebersihannya karena dimandikan setiap hari
- Kesehatan yang terjamin dan selalu dipantau
Proses produksi semen di BBIB Singosari terdiri dari beberapa tahapan yakni:
1. Persiapan pejantan prima siap tampung
Pejantan prima siap tamping adalah pejantan yang akan ditampung semennya dan dalam kondisi prima yakni sehat, sudah diberi makan, dan sudah dimandikan.
2. Evaluasi kualitas semen segar
Semen segar yang layak untuk dilanjutkan ke proses produksi selanjutnya diperiksa kualitas yang meliputi pemeriksaan motilitas, abnormalitas, konsentrasi, pH, konsistensi, warna dan volume.
3.Pengenceran dan pendinginan
Semen beku yang layak dilanjutkan ke proses produksi berdasarkan hasil evaluasi semen segar dilakukan pengenceran dan pendinginan secara bertahap. Untuk pengenceran dilakukan menjadi 3 tahap yakni pengenceran A1, A2 dan B dan dipertahankan pada suhu 3-5 ° C
4. Evaluasi kualitas semen cair
Setelah seluruh tahap pengenceran selesai, dilakukan proses evaluasi semen cair atau Before Freezing Evaluation. Semen cair yang kualitasnya masih memenuhi standar akan dilanjutkan ke proses pembekuan, sedangkan yang kualitasnya menurun akan dilakukan pengafkiran. Standar kualitas semen cair yang memenuhi adalah memiliki motilitas minimal 55 %
5. Printing Straw
Untuk semen cair yang memenuhi standar kualitas semen before freezing, selanjutnya dilakukan proses pelabelan kemasan dengan mesin printing straw.
6. Filling and Sealing
Semen cair yang sesuai standar dilakukan pengisian ke dalam straw serta penyegelan kemasan dengan mesin filling and sealing.
7. Prefreezing
Proses prefreezing dilakukan dengan menurunkan suhu semen dari 4°C menjadi -140°C dengan sangat cepat untuk menghindari cold shock (shock pada sel sperma karena perubahan suhu).
8. Freezing
Proses freezing dilakukan dengan mencelupkan produk semen ke dalam nitrogen cair sampai terendam sehingga suhu turun menjadi -196°C.
9. Post Thawing Motility Evaluation (evaluasi PTM)
Pada proses PTM semen beku diuji kualitasnya, yaitu layak didistribusikan dengan mengacu pada standar SNI yakni memiliki kualifikasi minimal motilitas 40% dengan konsentrasi minimal 25 juta sel / dosis. Untuk semen beku yang tidak memenuhi standar selanjutnya akan dilakukan pengafkiran.
10. Pembuatan BAST dan penyerahan ke Bank sperma
Setelah lolos pada pengujian PTM, semen beku diserahkan ke bagian pemasaran untuk selanjutnya disimpan pada bank sperma.
Spesifikasi semen bek yang dihasilkan oleh BBIB Singosari :
- Semen beku dihasilkan dari sapi pejantan unggul yang sudah diseleksi berdasarkan garis keturunannya (pedigree/silsilah), kemampuan produksi dan reproduksinya.
- Semen beku sapi dihasilkan dari sapi pejantan yang sehat dan bebas dari 12 penyakit menular berikut:
- Anthrax
- Brucellosis (brucella abortus)
- Bovine Viral Diarrhea (BVD)
- Septicaemia epizootical / haemorrhagic septicaemia
- Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR)
- Enzootic Bovine Leucosis (EBL)
- Bovine Tuberculosis
- Paratuberculosis
- Leptospirosis
- Campylobacteriosis
- Trichomoniasis
- Jembrana Disease (untuk sapi bali)
- Dikemas dalam mini straw dengan volume 0,25ml dan telah dilabeli dengan identitas sebagai berikut:
- Kode pejantan
Kode straw | Bangsa Pejantan | Warna straw |
1 | Sapi Bali | Merah |
2 | Sapi Ongole | Biru Muda |
3 | Sapi FH | Abu-abu |
4 | Sapi Brahman | Biru tua |
6 | Sapi Simental | Transparan |
8 | Sapi Limousin | Merah Muda |
16 | Sapi Madura | Hijau |
17 | Sapi Angus | Salmon |
20 | Kambing | Kuning |
21 | Sapi Aceh | Coklat |
27 | Sapi Wagyu | Putih |
28 | Sapi Belgian Blue | Merah Transparan |
-
-
- Nama pejantan
- Kode batch
- Nama produsen
- Rumpun Pejantan
-
- Setiap straw berisi minimum 25 juta sel spermatozoa untuk semen sapi dan 50 juta sel untuk semen kambing, dengan motilitas minimal 40% dan gerakan individu minimal 2 (dua).
- Diproduksi sesuai dengan SNI semen beku sapi dan kambing
- Straw semen beku disimpan dengan menggunakan container kriogenik, dan direndam dalam nitrogen cair sehingga suhu mencapai -196o C
Distribusi Semen Beku
Pada bank sperma, semen beku yang sudah diserahkan, dilakukan perawatan sampai dengan pendistribusian ke tangan pelanggan.
- Perawatan semen beku
Setelah berada di bank sperma, semen beku dipertahankan kualitasnya dengan penambahan N2 secara teratur. Kontainer tempat penyimpan semen beku juga dirawat secara teratur dengan pengisian rutin dan pembersihan.
- Pengecekan dan pengelompokan
Semen beku yang telah diterima dari laboratorium dilakukan pengecekan, penghitungan dan pengelompokan sehingga disimpan berdasarkan bangsa sapi dan area pemetaan pejantan.
- Proses pendistribusian semen beku kepada pelanggan dilakukan dengan tahapan berikut:
- Menerima pesanan/ order dari pelanggan serta komunikasi terkait permintaan dan stok semen beku yang ada.
- Pelanggan mengirimkan kontainer pembelian
- Pendataan, pelabelan dan pengecekan kondisi kelayakan kontainer pelanggan
- Melakukan penghitungan semen beku sesuai pesanan pelanggan.
- Verifikasi kesesuaian ini kontainer dengan pesanan pelanggan sebelum dikirim.
- Pembuatan Berita Acara Serah Terima semen beku kepada pelanggan
- Melakukan pengiriman semen beku dan pendokumentasiannya.
- Pemantauan kualitas semen beku secara berkala
Produk yang sudah disimpan di bank sperma dalam kurun waktu tertentu dipantau kualitasnya dengan melakukan pengujian kualitas berkala secara sampling. Untuk semen beku yang sudah mengalami penurunan kualitas sehingga tidak sesuai dengan standar, maka dilakukan pengusulan untuk diafkir/dimusnahkan.