Oleh : Muhammad Tegar K.K. S.Pt  Wasbitnak Ahli Pertama 

Konsumsi daging di Indonesia saat ini masih rendah. Tercatat Di Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 konsumsi daging sapi di indonesia saat ini masih sangat rendah yaitu 0,24 kg/kapita/tahun. Namun demikian, para penggemar daging yang punya “isi kantong” lebih di Indonesia sudah mulai melirik daging sapi super mahal dengan kualitas yang tinggi yaitu daging sapi Wagyu. Daging sapi yang berasal dari jepang ini bisa di hargai sekitar Rp. 800.000,- sampai 1 Juta rupiah per 1 gram nya (AntaraNews). Melihat potensi pasar yang mulai berkembang beberapa perusahaan sudah mulai mengimpor sapi Wagyu untuk bisa dikembangkanbiakan di Indonesia, termasuk salah satunya BBIB Singosari.

Asal Mula dan Kelebihan Sapi Wagyu 
Jika menelisik darimana sapi Wagyu berasal, sebagian orang mungkin sudah bisa menebak dari namanya. Arti Kata Wagyu itu sendiri yaitu Wa=Jepang dan Gyu=Daging Sapi artinya Daging sapi dari Jepang.  Di beberapa daerah di Jepang, daging diberi nama sesuai wilayah produksinya, contohnya daging Kobe, Mishima, Matsusaka, dan Sanda. Sapi ini  diciptakan melalui pemuliaan antara sapi Aberdeen Angus dan Sapi Lokal Jepang. Proses pemuliaan ini tidaklah sebentar, untuk menghasilkan satu bangsa baru seperti sapi wagyu ini butuh berpuluh puluh tahun sampai akhirnya terbentuk bangsa sapi baru dengan karakteristik yang unggul.

Wagyu memiliki kelebihan genetik berupa pemarmeran (marbling) yang sangat tinggi dan memproduksi lemak tak jenuh dalam jumlah besar. Sapi wagyu terkenal karena pola marmer pada dagingnya dan kualitasnya. Kelebihan lainnya yaitu sapi Wagyu menghasilkan daging dengan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang bermanfaat bagi perkembangan otak. Marbling sapi ini pun memberikan cita rasa yang khas dan menggugah selera.

Sejak berumur 3 bulan, sapi  mulai masuk peternakan dengan desain khusus. Jauh dari keramaian, sepi, dan tenang, supaya sapi bebas dari stres. Suhu di dalam kandang terjaga agar tidak dingin atau panas saat terjadi perubahan cuaca. Untuk meningkatkan kualitas dagingnya, tidak jarang para peternak Wagyu secara rutin memijat tubuh sapi tersebut. Hal itu dipercaya dapat membuat daging sapi wagyu menjadi lebih empuk dan menambah pemarmerannya.

Produksi Semen Beku Wagyu 
BBIB Singosari  mendatangkan seekor Pedet Jantan Wagyu dari BET Cipelang yang kemudian akan dijadikan Pejantan Unggul untuk ditampung spermanya. BBIB Singosari  mendatangkan pedet sapi Wagyu tersebut saat berumur sekitar 6 bulan. Untuk siap ditampung, sapi wagyu ini masih perlu dipelihara sampai umur siap tampung yaitu sekitar 1,5-2 tahun. Bukan tanpa alasan BBIB Singosari mendatangan sapi Wagyu ini. Selain menambah koleksi semen di  “Bank Genetik” , BBIB Singosari juga menargetkan untuk bisa mengkomersialisasikan semen beku Wagyu ke masyarakat umum terutama pada perusahaan swasta yang mengembangbiakan sapi Wagyu