[:id] Jurnal Tati Herawati1), Anneke Anggraeni1), Lisa Praharani1), Dwi Utami2) dan Argi Argiris2)

 

Keahlian inseminator dalam melaksanakan Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu dari lima faktor penentu keberhasilan IB. Namun, belum diketahui karakteristik inseminator yang paling berperan dalam  keberhasilan IB tersebut, oleh karena itu dilakukan pengujian pada sapi perah di Lembang. Pengujian dilakukan untuk melihat pengaruh faktor inseminator  (X1), dosis semen (X2; 25 juta, 20 juta dan 15 juta sperm/straw) dan jenis pejantan (X3; Farrel dan Forsa) terhadap tingkat kebuntingan/conception rate (CR), menggunakan sidik peragam dengan tingkat paritas sebagai peubah iringan (covariate), karena paritas sapi akseptor berbeda. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada interaksi antar faktor tersebut, jenis pejantan, dan antar dosis yang digunakan tidak mempengaruhi jumlah kebuntingan ternak. Namun faktor inseminator berperan dalam menentukan kebuntingan, Oleh karena itu dalam pengujian dosis selanjutnya digunakan sidik peragam dengan memasang inseminator sebagai covariate.

Dari pengujian antar inseminator diperoleh bahwa ada  perbedaan type karakter dan kinerja antar inseminator yang disebabkan adanya perbedaan akademis  (pendidikan) dan teknis (pelatihan, lama bekerja). 67%  inseminator uji masuk kategori inseminator profesional berkinerja baik (CR 59,26-77,27%) dan 33% inseminator uji masuk kategori inseminator professional dengan kinerja rata2 (CR 53,97-55,22%). Peran pendidikan dikalahkan oleh pelatihan dengan nilai R korelasi 83,5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang berpengaruh terhadap CR sebesar 16,5%. Oleh karena itu disarankan untuk dilakukan lebih lanjut pengkajian untuk mengetahui faktor lain tersebut serta diperlukan pelatihan untuk peningkatan akurasi pelaksanaan IB kepada para inseminator.

Dari berbagai faktor bahasan dapat disimpulkan bahwa:

  1. Karakteristik inseminator berperan dalam keberhasilan inseminasi buatan, khususnya peubah latihan sangat berpengaruh terhadap tingkat kebuntingan, dengan nilai korelasi R = 0,835
  2. Faktor dosis sperm dan jenis pejantan serta interaksinya tidak berpengaruh terhadap jumlah kebuntingan.
  3. Ada perbedaan tipe karakter dan kinerja antar inseminator yang disebabkan adanya perbedaan akademis (pendidikan) dan teknis (pelatihan, lama bekerja).
  4. Sebanyak 33% inseminator uji masuk kategori inseminator profesional dengan kinerja rata2 (CR 53,97-55,22%) dan 67% inseminator uji masuk kategori inseminator profesional berkinerja baik  (CR 59,26-77,27%).

Daftar Pustaka

Herawati tati. 2012. Peran Inseminator Dalam Keberhasilan Inseminasi Buatan Pada Sapi Perah (Inseminator Role in the Success of Artificial Insemination on Dairy Cattle). Jurnal Informatika Pertanian. (Online).  Vol. 21 No.2, Desember         2012 : 81 – 88. (https://www.litbang.pertanian.go.id/warta-ip/pdf-file/vol-21-No2 2012/TatiHerawatiVol21No2-2012.pdf diakses 15 Februari 2018).[:]