Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) tahun 2017 menitik beratkan pada Identifikasi Status Reproduksi (ISRA), Penanganan ganguan reproduksi (GANGREP), Manajemen Inseminasi Buatan (IB), Manjemen pakan dan Pengawasan pemotongan betina produktif. UPSUS SIWAB 2017 menargetkan kelahiran 3 juta eor dari pelaksanaanIB 4 juta ekor. Jawa Timur di target kelahiran 1,1 juta dari IB 1,3 juta sehingga porsi kelahiran 30,6% dari target nasional.
Diselenggarakan rapat membahas ISRA guna mendukung kegiatan UPSUS SIWAB. Tujuan rapat koordinasi adalah pemetaan permasalahan dan solusi sehubungan capaian UPSUS SIWAB di masing-masing wilayah. Rapat dihadiri 100 orang dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan 140 orang dari UPT terkait. Dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum selaku plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Timur, Dr Ir Abdul Hamid, MP. Diskusi dibagi perwilayah dengan pembimbing dari UPT. Pembagian rakonwil menjadi 5 kelompok. Kabupaten Pamekasan dan Sampang masuk dalam rakonwil 4 dipimpin oleh BBVet Wates.
Hasil di Provinsi Jawa Timur untuk UPSUS SIWAB antara lain ISRA tercapai 38,3 %, GANGREP tercapai 41,7%, IB tercapai 67,59%, bunting 23,78% dan lahir 267.637 ekor, manajemen pakan proses pelelangan untuk pengolahan lahan 3.240 Ha dan pengadaan konsentrat untuk 6.750 ekor serta menawarkan daerah yang memiliki lahan untuk pengolahan, pengawasan pemotongan betina produktif turun 60% dilaksanakan dengan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dari hulu sampai hilir pemeriksaaan ante mortem dan post mortem. Usulan terobosan Provinsi Jawa Timur antara lain Budi daya sapi potong, Optimalisasi IB dengan target kelahiran dari 1 juta menjadi 1,15 juta ekor/tahun. Hal ini sejalan dengan kegiatan UPSUS SIWAB, Pakan ternak murah dengan mini feedmill (30- 40%).
Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari selaku pendamping UPSUS SIWAB di Madura (2 kabupaten)Â Â yaitu Pamekasan dan Sumenep; Sulawesi Tenggara (12 kabupaten/kota) yaitu Bombana, Buton, Buton Utara, Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Baubau, Muna dan Muna Barat; serta Sulawesi Selatan (2 kabupaten) yaitu Bone dan Sinjai.
Diselenggarakan rapat membahas ISRA guna mendukung kegiatan UPSUS SIWAB. Tujuan rapat koordinasi adalah pemetaan permasalahan dan solusi sehubungan capaian UPSUS SIWAB di masing-masing wilayah. Rapat dihadiri 100 orang dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan 140 orang dari UPT terkait. Dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum selaku plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Timur, Dr Ir Abdul Hamid, MP. Diskusi dibagi perwilayah dengan pembimbing dari UPT. Pembagian rakonwil menjadi 5 kelompok. Kabupaten Pamekasan dan Sampang masuk dalam rakonwil 4 dipimpin oleh BBVet Wates.
Hasil di Provinsi Jawa Timur untuk UPSUS SIWAB antara lain ISRA tercapai 38,3 %, GANGREP tercapai 41,7%, IB tercapai 67,59%, bunting 23,78% dan lahir 267.637 ekor, manajemen pakan proses pelelangan untuk pengolahan lahan 3.240 Ha dan pengadaan konsentrat untuk 6.750 ekor serta menawarkan daerah yang memiliki lahan untuk pengolahan, pengawasan pemotongan betina produktif turun 60% dilaksanakan dengan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dari hulu sampai hilir pemeriksaaan ante mortem dan post mortem. Usulan terobosan Provinsi Jawa Timur antara lain Budi daya sapi potong, Optimalisasi IB dengan target kelahiran dari 1 juta menjadi 1,15 juta ekor/tahun. Hal ini sejalan dengan kegiatan UPSUS SIWAB, Pakan ternak murah dengan mini feedmill (30- 40%).
Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari selaku pendamping UPSUS SIWAB di Madura (2 kabupaten)Â Â yaitu Pamekasan dan Sumenep; Sulawesi Tenggara (12 kabupaten/kota) yaitu Bombana, Buton, Buton Utara, Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Baubau, Muna dan Muna Barat; serta Sulawesi Selatan (2 kabupaten) yaitu Bone dan Sinjai.