Oleh : drh. Dita Retnowulan MM
Medik Veteriner 

Salah satu penyebab gangguan reproduksi adalah adanya penyakit menular pada saluran reproduksi. Adanya penyakit reproduksi menular dapat menyebabkan kerugian pada peternak, karena penyakit reproduksi menular dapat menyebabkan terjadinya abortus, pyometra, endometritis hingga kematian. Berikut ini merupakan contoh penyakit reproduksi menular pada sapi  :
  • Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella abortus  yang dapat menyebabkan abortus pada umur kebuntingan di atas lima bulan. Penularan penyakit dapat melalui kontak langsung seperti kawin alami atau secara tidak langsung seperti kontaminasi bakteri pada lingkungan (Adjid, 2004).
  • Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang dapat menyebabkan abortus pada akhir trimester kebuntingan, kemajiran serta kelemahan pada anak yang dilahirkan.  Penularan terjadi karena adanya kontaminasi pada lingkungan atau wadah pakan (Adjid, 2004).
  • Bovine Trichomoniasis disebabkan oleh protozoa Trichomonas fetus mengakibatkan abortus pada umur kebuntingan muda, pyometra hingga kemajiran. Gejala dari penyakit ini yaitu adanya akumulasi nanah di saluran reproduksi (Adjid, 2004).
Dari uraian diatas maka sangat penting untuk dilakukan  sanitasi lingkungan untuk pencegahan penyakit menular pada reproduksi.

Daftar Pustaka 
Adjid, R. M. A. 2004. Strategi Alternatif Pengendalian Penyakit Menular untuk Meningkatkan Efisiensi Reproduksi Sapi Potong. Wartazoa 14(3). Balai Penelitian Veteriner. Bogor.
https://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/04/23/531476/670x335/gangguan-reproduksi-banyak-sapi-betina-hamil-dan-keguguran.jpg