MALANGTIMES - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur takjub melihat layanan produksi peternakan dan distribusi semen beku di kantor Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (13/9/2017) sore.
Kedatangan Asman disambut hangat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kemenpan) Hari Priyono dan Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti. Setiba di lokasi, Asman Abnur beserta rombongannya berkeliling meninjau langsung proses penyimpanan semen beku bank sperma di laboratorium BBIB.
Setelah itu, Asman berjalan berkeliling sembari melihat puluhan beragam jenis sapi dan kambing di kandang ternak. Tak lama kemudian, dia meninjau potensi produksi. Asman melakukan pemaparan terkait layanan produksi peternakan di BBIB Singosari. Dia mengatakan pelayanan produksi di BBIB Singosari sangat bagus.  "Kami sangat senang dan bangga sekali potensi peternakan yang dihasilkan di BBIB Singosari. Kebutuhan seperti ini untuk mendukung kebutuhan pangan hewani serta menunjang visi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional," kata Asman.
Menurut dia, kalau kebutuhan peternakan di Indonesia sangat melimpah, tidak perlu impor daging dari negara lain. "Kita pertahankan produksi pangan ini yang nantinya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada kekurangan pasokan produksi daging," tandasnya.
Asman mengungkapkan, program kinerja BBIB Singosari secara rutin sudah melakukan penerapan biosekuriti dan memerika kasus penyakit yang bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates dan Balitvet Bogor minimal enam bulan sekali. Dia juga berpesan agar BBIB Singosati terus melakukan bimbingan teknis dan kerja sama nasional maupun internasional kepada insan peternakan.
"Tujuannya untuk meningkatkan komoetensi bidang peternakan serta hubungan kerja sama luar negeri dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, pertukaran informasi dan teknologi yang ditujukan untuk mendukung pembangunan perekonomian melalui sektor peternakan," katanya. "Paling penting perlu pendampingan dari seluruh stakeholder dan pemerintah," sambung dia.
Sementara, Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti menambahkan, layanan produksi dan diatribusi semen beku tercatat hingga 2017 ini lebih dari 39,88 juta dosis. "Hasil produksi itu apabila Indonesia melakukan importasi, penghematan anggaran pemerintah lebih dari Rp 12 triliun," jelasnya. (*)
Kedatangan Asman disambut hangat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kemenpan) Hari Priyono dan Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti. Setiba di lokasi, Asman Abnur beserta rombongannya berkeliling meninjau langsung proses penyimpanan semen beku bank sperma di laboratorium BBIB.
Setelah itu, Asman berjalan berkeliling sembari melihat puluhan beragam jenis sapi dan kambing di kandang ternak. Tak lama kemudian, dia meninjau potensi produksi. Asman melakukan pemaparan terkait layanan produksi peternakan di BBIB Singosari. Dia mengatakan pelayanan produksi di BBIB Singosari sangat bagus.  "Kami sangat senang dan bangga sekali potensi peternakan yang dihasilkan di BBIB Singosari. Kebutuhan seperti ini untuk mendukung kebutuhan pangan hewani serta menunjang visi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional," kata Asman.
Menurut dia, kalau kebutuhan peternakan di Indonesia sangat melimpah, tidak perlu impor daging dari negara lain. "Kita pertahankan produksi pangan ini yang nantinya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada kekurangan pasokan produksi daging," tandasnya.
Asman mengungkapkan, program kinerja BBIB Singosari secara rutin sudah melakukan penerapan biosekuriti dan memerika kasus penyakit yang bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates dan Balitvet Bogor minimal enam bulan sekali. Dia juga berpesan agar BBIB Singosati terus melakukan bimbingan teknis dan kerja sama nasional maupun internasional kepada insan peternakan.
"Tujuannya untuk meningkatkan komoetensi bidang peternakan serta hubungan kerja sama luar negeri dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, pertukaran informasi dan teknologi yang ditujukan untuk mendukung pembangunan perekonomian melalui sektor peternakan," katanya. "Paling penting perlu pendampingan dari seluruh stakeholder dan pemerintah," sambung dia.
Sementara, Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti menambahkan, layanan produksi dan diatribusi semen beku tercatat hingga 2017 ini lebih dari 39,88 juta dosis. "Hasil produksi itu apabila Indonesia melakukan importasi, penghematan anggaran pemerintah lebih dari Rp 12 triliun," jelasnya. (*)
Pewarta : imam syafii
Editor : Lazuardi Firdaus
Publisher :Â Debyawan Dewantara Erlansyah
Sumber : Malang Times