Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB) dan Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang menerima sertifikat pejantan hasil uji zuriat sapi perah nasional dari Komisi Pertimbangan Uji Zuriat Sapi Perah, di Auditorium BBIB Singosari pada hari Kamis, 17 Desember 2020. Acara penting ini dihadiri oleh Tim dari Direktorat Jenderal Peternakan dan kesehatan Hewan, Perwakilan Unit Pelaksana Teknis Perbibitan Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Peternakan/yang membidangi fungsi peternakan, anggota koperasi unit desa (KUD) dan peternak sapi perah dari berbagai daerah.
Rangkaian acara diawali dengan sambutan Kepala BBIB Singosari, dilanjutkan dengan arahan dari Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak melalui video conference, serta penyampaian penilaian hasil uji zuriat untuk penentuan pejantan unggul sebagai proven bull, oleh komisi pertimbangan uji zuriat nasional. Acara puncak adalah penyerahan sertifikat dan hibah semen beku Friesian Holstein, kemudian di tutup dengan peninjauan pejantan unggul uji zuriat nasional di lapangan menggunakan kereta biosecurity.
Dalam meningkatkan mutu genetik sapi perah untuk produksi susu, cara yang paling efektif dilakukan adalah melalui uji zuriat, yaitu pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi anak betinanya dan dilakukan untuk menghasilkan bibit pejantan unggul yang cocok dengan kondisi iklim di Indonesia dalam upaya mengurangi ketergantungan impor pejantan. Pelaksanaan uji zuriat dilakukan dalam beberapa tahapan dan memerlukan waktu yang relatif lama serta konsistensi pencatatan hasil produksi susu dari anak-anakya. Serta kerja sama yang erat antara berbagai pihak baik pihak Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, maupun Koperasi dan Peternakan Rakyat.
Pejantan Friesian Holstein yang telah diuji zuriat pada periode ketiga ini sejumlah enam ekor. Tiga ekor pejantan unggul milik BBIB Singosari diantaranya adalah SG Doming, SG Glens, dan SG Shoty. SG Doming ( 314111) rata-rata produksi susu anaknya adalah 5.290,3 Kg per laktasi pertama dengan Relative Breeding Value (RBV) sebesar 122,01%. SG Glens (314107) rata-rata produksi keturunannya sebanyak 4.906,13 Kg per laktasi pertama dengan RBV 118,95%. Satu lagi SG Shoty (314108) rata-rata produksi anaknya menunjukkan angka 4.940 Kg per laktasi pertama dengan RBV 115,41%.
Selain tiga sapi yang berada di BBIB Singosari, tiga sapi yang telah diuji zuriat lainnya berada di BIB Lembang, yaitu Folegan, Flanggo, dan Flate. Folegan (314118) rata-rata produksi susu anaknya mencapai 5.117, 3 Kg per laktasi pertama. Flanggo (314115) rata-rata produksi keturunanya mencapai 4.978, 8 Kg per laktasi pertama. Sedangkan Flate (314113) rata-rata produksi anaknya sebesar 4.762, 1 Kg per laktasi pertama.
Dengan launching pejantan unggul hasil uji zuriat ini maka kualitas bibit sapi perah di Indonesia semakin baik, dengan demikian produksi susu juga akan bertambah dan akan meningkatkan kesejahteraan dari peternak Indonesia.