Inflamasi pada ambing (mastitis) adalah penyakit yang lebih sering terjadi pada sapi perah dibandingkan dengan sapi potong. Berbagai bakteri dapat menyebabkan infeksi pada organ ambing ternak, termasuk beberapa jenis bakteri Streptococcus, Staphylococcus dan jenis kuman patogen yang lain. Saat sapi melahirkan pada lingkungan yang kotor atau berbaring pada lumpur atau kotoran setelah melahirkan, maka kuman patogen mungkin bisa masuk melalui saluran puting pada ambing sapi. Bakteri juga bisa masuk ke ambing sapi melalui peralatan pemerahan susu yang kotor maupun handling yang tidak tepat pada saat pemerahan.
Berikut ini adalah tujuh hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus mastitis pada sapi:
1. Sediakan lingkungan dan alas kandang yang bersih agar meminimalisir kemungkinan kuman pathogen masuk ke dalam saluran ambing.
2. Cara sederhana dan efektif untuk mencegah mastits adalah dengan menggunakan cairan antibakteri dalam pencelup puting sapi setelah selesai diperah. Otot sphincter pada puting yang bertugas untuk membuka dan menutup lubang puting, masih berelaksasi setelah pemerahan sehingga lubang ambing menjadi rentan untuk masuknya bakteri pada waktu-waktu tersebut. Khususnya jika masih ada sedikit sisa susu pada ujungnya, yang akan memberikan habitat ideal untuk tumbuhnya bakteri. Pencelupan (dipping) membantu mencegah bakteri masuk ke dalam ambing. Akan tetapi perlu dipastikan untuk membilas ambing dengan menggunakan air bersih sebelum pemerahan selanjutnya.
3. Jika terdapat kasus mastitis dalam satu kandang buat urutan dalam pemerahan sapi sehingga sapi yang terinfeksi diperah terakhir setelah yang lain selesai diperah. Hal ini akan mengurangi risiko penyebaran infeksi melalui tangan peternak dan mesin pemerah.
4. Tetesan susu pertama yang biasanya dibuang sebelum pemerahan sebaiknya dikumpulkan dalam satu wadah khusus. Hindari membuang tetesan pertama tersebut pada lantai kandang. Kadar bakteri tertinggi ada pada tetesan pertama susu yang keluar dari puting. Membuang susu yan terkontaminasi bakteri pada lantai kandang akan mengkontaminasi lingkungan saat bakteri terbawa berkeliling bersama dengan sepatu atau kaki peternak.
5. Pengecekan kebersihan lingkungan dan peralatan secara berkala juga sama pentingnya khususnya pada sapi yang diperah menggunakan mesin pemerah.
6. Jika peralatan tidak berfungsi dengan benar, bisa mengakibatkan luka pada puting yang nantinya akan dapat mengakibatkan mastitis. Jika kinerja alat terlalu lambat atau kehilangan daya hisapnya, hal ini bisa mengakibatkan perlukaan pada puting. Semakin lama waktu mesin menempel pada puting, lebih tinggi kemungkinan terjadi iritasi yang menyebabkan infeksi. Prosedur pemerahan yang baik dapat menurunkan kejadian mastitis.
7. Perusahaan susu umumnya memberikan suntikan antibiotik long-acting ke dalam masing-masing puting setelah pemerahan terakhir saat sapi akan memasuki masa kering. Hal ini dapat membantu menyingkirkan infeksi kronis tingkat rendah dan membantu memastikan kawanan sapi terbebas dari mastitis.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Ditjen PKH Kementan RI
#semenbeku #inseminasibuatan #peternakan #ternak #bbibsingosari #pertanianmajumandirimodern