Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, beberapa waktu lalu mengeluarkan catatan kegiatan konservasi di Jawa Timur. Disebutkan Banteng Jawa (bos javanicus) di Baluran Situbondo di tahun 2017 populasinya dalam kondisi kritis  berjumlah sekitar 47 ekor. Penurunan populasi Banteng Jawa yang disebabkan adanya ancaman di habitatnya yang terdeteksi akibat meluasnya perkebunan sebagai imbas alih fungsi hutan disamping Banteng bergerak di area perbatasan selain masih terjadi perburuan liar.
Untuk itu dalam rangka menjaga kelestarian Banteng Jawa di Baluran dan menjamin keberlanjutan eksistensinya telah diinisiasi dan berlanjut dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Universitas Jember - Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari - Balai Taman Nasional Baluran - Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur - Pemerintah Kabupaten Situbondo yang dilaksanakan pada Selasa 6 Maret 2018 di Universitas Jember. Penandatangan kesepakatan bersama ini dihadiri oleh  Rektor Universitas Jember beserta jajaran, Bupati Situbondo dan staf, Kepala UPT Balai Taman Nasional Baluran dan staf, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Pimpinan dari BBIB Singosari.
Kerjasama ini mempunyai beberapa program diantaranya (1) Meningkatkan populasi banteng dan memperbaiki habitat di kawasan Taman Nasional Baluran; (2) Monitoring populasi, kesehatan, struktur usia, dan sex ratio Banteng di kawasan Taman Nasional Baluran; (3) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan peternak sapi di Kawasan Taman Nasional Baluran  dalam rangka Perlindungan Eksistensi Banteng; (4) Penyediaan pakan ternak sapi rakyat dalam rangka perlindungan eksistensi Banteng. (5) Pengembangan keturunan Banteng di tengah masyarakat di luar kawasan Taman Nasional Baluran melalui program Inseminasi Nuatan dan atau Embrio Transfer.
 Pasca  penanda tanganan segera akan ditindaklanjuti
 dengan pembuatan perjanjian kerjasama lebih detail sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing masing