Pasca kunjungan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Manggarai beserta tim di BBIB Singosari yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2019 terkait dengan revitalisasi pengembangan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten Manggarai, maka dilakukan kunjungan balasan oleh Kepala Balai BBIB Singosari dan staf. Kunjungan bertujuan untuk melakukan kegiatan penjajakan kerjasama yang saling menguntungkan dan observasi lapangan khususnya terkait optimalisasi penyediaan dan peredaran semen beku, magang/bimbingan teknis, kunjungan lapang, serta pendampingan teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang keseluruhannya diharapkan terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan peternak dan petani di Kabupaten Manggarai. kegiatan ini dilakukan mulai 14 Juli 2019 sampai dengan  tanggal 15 Juli 2019.
Sebelum melakukan observasi lapang tim BBIB mengumpulkan data terkait dengan potensi peternakan dan pertanian di Kabupaten Manggarai sebagai bahan dasar dalam menjalin kerjasama yang akan dilakukan. Data tersebut  ditampilkan hasil BPS tahun 2018 yang menunjukkan bahwa saat ini populasi sapi sebanyak 24.739 ekor, kerbau sebanyak 7.661 ekor, kuda sebanyak 174 ekor, babi sebanyak 37.989 ekor, kambing sebanyak 10.929 ekor. Ayam sebanyak 193.867 ekor, dan itik sebanyak 4.515 ekor. Luas wilayah Kabupaten Manggarai sebesar 167 ribu Ha terdiri dari lahan pertanian sebesar .... dan Luas lahan hijauan pakan ternak sebesar 11,65 Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa petensi peternakan sangat besar sehingga perlu dilakukan penanganan yang terstruktur dan terarah.
Kegiatan kerjasama diawali pada tanggal 15 Juli 2019 dilakukan rapat terbatas yang dihadiri Sekretaris Badan Perencanaan Daerah, Sekretaris Daerah, Asisten II bidang ekonomi, kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Pertanian dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan anggota. Dalam diskusi disampaikan Bupati Manggarai bahwa Kabupaten ini telah bekerja secara sinergis antar SKPD untuk saling mendukung dalam mengembangan potensi yang ada diantaranya adalah Program Simantri ( sistem managemen pertanian ter integrasi) dengan produk utama holtikultura dan pertanian organik berintegrasi dengan ternak. Simantri melibatkan Dinas Pertanian menyiapkan sarana prasarana pertanian, Dinas Peternakan penyediaan ternak untuk pupuk organik Dinas PU mempersiapkan sarana prasarana pertanian dan Dinas perdagangan terkait pemasaran hasil pertanian dan perternakan.
Disampaikan Kepala Dinas Peternakan bahwa faktor utama penurunan bibit ternak karena para petani lebih memilih menjual ternak yang berkualitas baik karena harganya yang lebih tinggi. Dengan demikian bibit ternak yang ada ditangan petani adalah yang berkualitas rendah. Hal ini terlihat dari penampilan sapi-sapi yang kecil sehingga perlu dilakukan kegiatan IB untuk memperbaiki mutu genetik ternak. Kegiatan optimalisasi IB diharapkan dapat mengunakan bibit pejantan unggul dari BBIB Singosari yang ber SNI secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama dan meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur serta mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin pada ternak.
Dilaporkan bahwa di kabupaten Manggarai yakni IB tahun 2017 masih dilakukan pada aseptor sebanyak 650 ekor sedangkan tahun 2018 meningkat dari target aseptor sebanyak 1000 ekor realisasi sebanyak 1063 ekor dan tahun 2019 target terjadi penurunan menjadi 600 ekor aseptor. Sedangkan untuk tahun 2020 pemanfaatan semen beku disamping dilaksanakan di peternakan rakyat umum juga akan dilaksanakan terintegrasi di program Simantri. Bupati Manggarai menginginkan bahwa perlu adanya percepatan dalam meningkatkan potensi peternakan khususnya ternak sapi dengan mengoptimalkan pelaksanaan IB dengan semen beku asal BBIB Singosari dapat langsung didistribusikan ke Kabupaten Manggarai karena sudah tersedianya transportasi yang lengkap dan memadai baik udara, laut dan darat dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas yang menangani fungsi peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Balai BBIB Singosari menyampaikan bahwa untuk mengoptimalkan potensi peternakan di Kabupaten Manggarai maka BBIB Singosari siap untuk menyediakan semen beku, meningkatkan kemampuan teknis petugas dan peternak di bidang reproduksi, peternakan, pertanian integrated, dan pengelolaan usaha melalui kegiatan bimbingan teknis dan intership serta mengoptimalkan potensi peternakan dan kesehatan hewan melalui pendampingan teknis oleh BBIB Singosari. Terkait dengan pembiayaan dan pelaksanaan dapat disepakati dalam nota kesepahaman bersama yang diatur dalam perjanjian pelaksanaan tersendiri berdasarkan peraturan yang berlaku.
Pertemuan dilanjutkan dengan observasi kelapangan diantaranya di lokasi peternakan rakyat dan lokasi program Simantri di Desa Pocolikang, dan desa Compang Dalo. Dilanjutkan kelokasi kolam Daloh tempat eduwisata perikanan, peternakan dan pertanian dan Spiderweb lingkocara yaitu lokasi budaya untuk pembagian tanah waris pertanian yang berbentuk bagian seperti sarang laba laba. Diharapkan kegiatan kerjasama ini ‪melalui upaya-upaya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai dan BBIB Singosari  serta dukungan semangat dan partisipasi dari seluruh masyarakat Manggarai akan meningkatkan ekonomi serta kompetensi petugas, petani dan peternak. Akhirnya memberikan peningkatkan produksi dan pendapatan petani peternak serta kemajuan peternakan di Kabupaten Manggarai. (Aw)
Sebelum melakukan observasi lapang tim BBIB mengumpulkan data terkait dengan potensi peternakan dan pertanian di Kabupaten Manggarai sebagai bahan dasar dalam menjalin kerjasama yang akan dilakukan. Data tersebut  ditampilkan hasil BPS tahun 2018 yang menunjukkan bahwa saat ini populasi sapi sebanyak 24.739 ekor, kerbau sebanyak 7.661 ekor, kuda sebanyak 174 ekor, babi sebanyak 37.989 ekor, kambing sebanyak 10.929 ekor. Ayam sebanyak 193.867 ekor, dan itik sebanyak 4.515 ekor. Luas wilayah Kabupaten Manggarai sebesar 167 ribu Ha terdiri dari lahan pertanian sebesar .... dan Luas lahan hijauan pakan ternak sebesar 11,65 Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa petensi peternakan sangat besar sehingga perlu dilakukan penanganan yang terstruktur dan terarah.
Kegiatan kerjasama diawali pada tanggal 15 Juli 2019 dilakukan rapat terbatas yang dihadiri Sekretaris Badan Perencanaan Daerah, Sekretaris Daerah, Asisten II bidang ekonomi, kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Pertanian dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan anggota. Dalam diskusi disampaikan Bupati Manggarai bahwa Kabupaten ini telah bekerja secara sinergis antar SKPD untuk saling mendukung dalam mengembangan potensi yang ada diantaranya adalah Program Simantri ( sistem managemen pertanian ter integrasi) dengan produk utama holtikultura dan pertanian organik berintegrasi dengan ternak. Simantri melibatkan Dinas Pertanian menyiapkan sarana prasarana pertanian, Dinas Peternakan penyediaan ternak untuk pupuk organik Dinas PU mempersiapkan sarana prasarana pertanian dan Dinas perdagangan terkait pemasaran hasil pertanian dan perternakan.
Disampaikan Kepala Dinas Peternakan bahwa faktor utama penurunan bibit ternak karena para petani lebih memilih menjual ternak yang berkualitas baik karena harganya yang lebih tinggi. Dengan demikian bibit ternak yang ada ditangan petani adalah yang berkualitas rendah. Hal ini terlihat dari penampilan sapi-sapi yang kecil sehingga perlu dilakukan kegiatan IB untuk memperbaiki mutu genetik ternak. Kegiatan optimalisasi IB diharapkan dapat mengunakan bibit pejantan unggul dari BBIB Singosari yang ber SNI secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama dan meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur serta mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin pada ternak.
Dilaporkan bahwa di kabupaten Manggarai yakni IB tahun 2017 masih dilakukan pada aseptor sebanyak 650 ekor sedangkan tahun 2018 meningkat dari target aseptor sebanyak 1000 ekor realisasi sebanyak 1063 ekor dan tahun 2019 target terjadi penurunan menjadi 600 ekor aseptor. Sedangkan untuk tahun 2020 pemanfaatan semen beku disamping dilaksanakan di peternakan rakyat umum juga akan dilaksanakan terintegrasi di program Simantri. Bupati Manggarai menginginkan bahwa perlu adanya percepatan dalam meningkatkan potensi peternakan khususnya ternak sapi dengan mengoptimalkan pelaksanaan IB dengan semen beku asal BBIB Singosari dapat langsung didistribusikan ke Kabupaten Manggarai karena sudah tersedianya transportasi yang lengkap dan memadai baik udara, laut dan darat dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas yang menangani fungsi peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Balai BBIB Singosari menyampaikan bahwa untuk mengoptimalkan potensi peternakan di Kabupaten Manggarai maka BBIB Singosari siap untuk menyediakan semen beku, meningkatkan kemampuan teknis petugas dan peternak di bidang reproduksi, peternakan, pertanian integrated, dan pengelolaan usaha melalui kegiatan bimbingan teknis dan intership serta mengoptimalkan potensi peternakan dan kesehatan hewan melalui pendampingan teknis oleh BBIB Singosari. Terkait dengan pembiayaan dan pelaksanaan dapat disepakati dalam nota kesepahaman bersama yang diatur dalam perjanjian pelaksanaan tersendiri berdasarkan peraturan yang berlaku.
Pertemuan dilanjutkan dengan observasi kelapangan diantaranya di lokasi peternakan rakyat dan lokasi program Simantri di Desa Pocolikang, dan desa Compang Dalo. Dilanjutkan kelokasi kolam Daloh tempat eduwisata perikanan, peternakan dan pertanian dan Spiderweb lingkocara yaitu lokasi budaya untuk pembagian tanah waris pertanian yang berbentuk bagian seperti sarang laba laba. Diharapkan kegiatan kerjasama ini ‪melalui upaya-upaya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai dan BBIB Singosari  serta dukungan semangat dan partisipasi dari seluruh masyarakat Manggarai akan meningkatkan ekonomi serta kompetensi petugas, petani dan peternak. Akhirnya memberikan peningkatkan produksi dan pendapatan petani peternak serta kemajuan peternakan di Kabupaten Manggarai. (Aw)