PENDAHULUAN
Indigofera memiliki sekitar 700 spesies lebih, Tanaman ini berasal dari daerah tropis Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara dan Selatan, kemudian menyebar keseluruh zona kering Afrika, Asia dan masukke Indonesia
sekitar tahun 1900-an. Secara agronomis Indigofera sp. merupakan keluarga leguminosa yang toleran erhadap kekeringan, tanaman tahunan yang dapat berproduksi sampai 25 tahun. Tanaman pakan ini sangat mudah dikembangkan dan dibudidayakan, karena potensi reproduksinya yang tinggi untuk menghasilkan polong dan benih dengan biji bernas.
Tanaman Indigofera sp. Merupakan tanaman ini berpotensi tinggi sebagai sumber pakan ternak berkualitas karena mempunyai protein dan energi yang tinggi untuk mendukung meningkatkan produktivitas ternak ruminansia di berbagai agroekosistem.
Disamping sebagai sumber pakan ternak Indigofera sp. adalah tanaman yang multi fungsi antara lain: sumber pewarna biru untuk kain, obat tradisional, antimikroba, pupuk hijau dalam sistem pertanian yang
berbasis padi, penutup tanah. Tanaman ini mempunyai sifat pertumbuhan herba (Indigofera spicata, Indigofera astragalina), perdu/pohon (Indigofera tinctoria, Indigofera natalensis, Indigofera australis). Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji maupun stek, tergantung dari spesies. Perbanyakan dengan biji relatif mudah, spesies yang dapat diperbanyak dengan biji maupun stek misalnya: Indigofera picata, Indigofera arrecta. Sedangkan yang bisa diperbanyak dengan stek Indigofera suffructicosa dan spesies yang dapat diperbanyak dengan stek Indigofera hirsuta.
CIRI-CIRI INDIGOFERA SP
- Daunnyaberseling, biasanyabersirip ganjil,
- bunga tersusun dalam suatu tandan,
- daun kelopaknya berbentuk genta bergerigi lima, daun mahkotanya berbentuk kupu kupu.
- Tipe buahnya polong, berbentuk pita, lurus atau bengkok berisi 1 – 20 biji bulat sampai jorong.
- Semainya dengan perkecambahan epigeal, keping bijinya tebal dan cepat rontok.
- Memiliki akar tungang
Berikut data kandungan nutrisi Indigofera Sp
- Bahan Kering 21,97%
- Abu 6,41%
- Protein 27,60% – 31%
- neutral detergent fiber (NDF) 44,69%
- acid detergent fiber(ADF) 35,24%
- Kalsium (Ca) 1,16%
- Fosfor (P) 0,26%
- Energi Kasar 4,038 kkal/kg
- nilai kecernaan bahan kering (KCBK) 67,50%
- kecernaan bahan organik (KCBO) 60,32%
Kandungan bahan bahaya yang terkandung untuk ternak yaitu tanin dan saponin dalam jumlah relatif rendah
(tanin 0,08% dansaponin 0,41%) dan tidak terdeteksi mengandung bahan berbahaya seperti tri-nitro propionat.
Indigofera spmempunyai keunggulan sebagai berikut :
- mudah ditanam dan dirawat, tahan hidup di tanah ekstrim tolerasi terhadap kondisi lingkungan seperti usim kering, genangan air, dan tahan terhadap salinitas sehingga menjadi sumber pakan sepanjang tahun;
- tidak menggunakan bahan kimia dalam pemeliharaan tanaman,memperbaiki unsur hara tanah, dan mampu menahan erosi.
- memenuhi kriteria bahan pakan ternak yang baik, kontinyu, dan murah.
- Beberapa hasil riset disampaikan apabila dikonsumsikan kepada ternak memberikan :
a. Tingkat kecernaan tinggi (77%);
b. Kandang relatif tidak bau dan kotoran lebih kering & mengurangi emisi methan
c. Menghasilkan produk lebih sehat dan berkualitas
d. Meningkatkan PBB, keragaan reproduksi, kualitas sperma & produksi susu, menurunkan tingkat kematian pada kelinci
e. Produk berkolesterol rendah, kandungan Conjugated linoleic Acid tinggi,
f. Marbling score lebih tinggi & lemak subkutan turun
g. Pada unggas yolk egg color score, antioksi dan & albumin lebih tebal
h. Kualitas pupuk kandang sangat baik
Budidaya Tanaman Indigofera
1. Perbanyakan tanaman Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu :
- Generatif
Perbanyakan melalui biji dan tanaman yang sudah tua berumur sekitar 12 bulan. Ketika disemaikan sebaiknya diletakkan pada areal teduh hingga mencapai tinggi +30 cm - Vegetatif Perbanyakan mengunakan cabang-cabang yang paling baik pertumbuhannya, terutama pada lahan yang sudah menghasilkan/produksi. Pada waktu pemotongan menjadi bahan tanaman/stek yang panjang +30 cm. Stek tersebut tidak segera ditanam tetapi diikat dibiarkan selama 1 – 3 hari ditempat yang teduh/dingin dengan ujung stek diletakkan diatas. Setelah permukaan potongan kering barulah stek dapat ditanam.
2. Persiapan Lahan
a. Penggemburan tanah
b. Pemupukan dasar, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik padat 10 Kg/Ha, soil treatment 250 kg/ha dan pupuk makro 200kg/ha berupa urea, ZA, TSP,KCl, Dolomit dengan perbandingan 3 : 4 : 1 : 3 : 3.
3. Penanaman
a. Pengaturan jarak tanam (jarak antar barisan 75 cm dan 50 cm jarak dalam barisan)
b. Bahan tanaman berasal dari vegetatif/steak setelah berumur
c. Bahan tanaman yang berasal dari generatif disemaikan lebih dahulu dalam persemaian pendahuluan sampai berumur 4 – 6 minggu dapat dipindah tanam ke lapangan.
d. Penyemaian dilakukan pada areal yang teduh untuk mengoptimalkan pertumbuhan indigofera.
1. Pemeliharaan
a. Penyiangan sebelum pemupukan dilakukan
b. Pemupukan susulan :
– Susulan I berumur 3 bst dengan dosis 100 Kg/Ha
– Sususlan II berumur 8 bst dengan dosis 80 kg/Ha
– Sususlan III berumur 12 bst dengan dosis 80 kg/Ha
Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea, ZA,TSP, KCL dengan perbandingan 3 : 4 : 1 : 3 ppupuk organik diberikan dengan dosis 20 kg/Ha untuk 5 kali pupuk susulan
2. Pemanenan
Tanaman indigofera sp siap dipanen saat berumur 240 hari setelah tanam untuk satu kali pemanenan, selanjutnya dapat dipanen kembali dengan selisih waktu 60 – 90 hari saat pemanenan pertama. Pemanenan dilakukan delakukan dengan membabat tanaman dari batang sampai daun dan disisakan batang bawah untuk pertumbuhan tunas berikutnya. Umur tanaman indigofera dapat mencapai 3 tahun.
Masa panen Indigofera sp sebagai berikut :
1. Umur potong pertama : 8 bulan
2. Interval pemotongan : 60 – 90 hari
3. Tinggi pemotongan :1,0 – 1,5 meter dari permukaan tanah
4. Jumlah pemberian :1 – 2 kg/ ekor per hari
Produk Olahan Indigofera menjadi Pakan Ternak
Hijauan Indigofera sp dapat digunakan sebagai bahan baku hijaun (produk organik) sebagai sumber utama protein diolah menjadi pakan ternak. Proses Pengolahan hijauan indigofera pasca panen masih dilakukan alat pengeringan atau pengeringan secara manual dengan dijemur. Dilanjutkan pencacahan menggunakan mesin chopper menggunakan mesin yang digerakkan oleh motor bensin atau motor disel, dengan Pisau baja. Dilanjutkan dengan menjadikan tepung dengan alat sistem diskmilsatau dengan alat sistem hummer mils. Selanjutnya dengan alat pengolah wafer atau concentrate tepung indigofera dapat dioleha menjadi green concentrate dan wafer hijauan.