Kelahiran kembar pada sapi adalah sesuatu yang sangat menggembirakan bagi para peternak. Dengan adanya kelahiran kembar, peningkatan populasi ternak dalam suatu peternakan akan menjadi lebih cepat. Namun tidak jarang pada kasus kelahiran kembar terjadi kelainan yang disebut dengan freemartin atau freemartinisme. Dengan mengetahui apa itu freemartin, kita akan dapat mengambil langkah awal sehingga dapat lebih meminimalisir akibat yang ditimbulkan.

Freemartinisme adalah bentuk khusus kasus interseksualitas pada sapi, dan merupakan bentuk intersexuality yang paling umum ditemukan. Patologi jenis ini juga dapat diobservasi pada kerbau dan ruminansia kecil, meskipun pada kambing dan domba bentuk lain interseksualitas lebih sering ditemukan dibandingkan sindrom freemartin.

Fenotip freemartin tampak pada kebuntingan kembar dizygotic dimana satu anak adalah jantan dan kembarannya adalah betina. Akibat dari terbentuknya penyambungan yang belum saatnya (precocious anastomoses) antara sistem vaskular plasenta dari kedua fetus, molekul-molekul maskulinisasi menjangkau fetus betina dan menganggu differensiasi sexual secara normal, sedangkan pada fetus jantan efek dari anastomosis ini biasanya minimal. Pada sapi kondisi ini didapatkan pada kebuntingan kembar jantan betina dan terjadi sekitar 90 sampai 97%.

Sebagai akibat dari anastomosis plasenta antara fetus kembar heterozygot, maka terjadilah Chimera darah (satu individu memiliki lebih dari satu fenotip darah), selain itu terjadi penyeberangan hormon-hormon dan faktor-faktor penentu gonad (seperti anti-mullerian hormon serta hormon androgen) yang menyebabkan terganggunya differensiasi gonad dari embryo betina serta mengganggu perkembangan saluran genital. Dibandingkan perubahan dramatis yang terjadi pada betina freemartin, kembaran jantan hanya menunjukkan cacat yang minimal, meskipun telah dilaporkan juga adanya penurunan fertilitas.

Individu freemartin adalah seekor fetus betina yang termaskulinisasi akibat kehadiran kembarannya yang berjenis kelamin jantan, yang pada akhirnya fetus betina terlahir sebagai betina steril. Cacat saluran genital dengan derajad keparahan bervariasi didapatkan pada hewan yang freemartin. Cacat yang sering adalah supresi dan disorganisasi dari organ ovarium menjadi mirip dengan testis namun rudimenter yang diturunkan dari sel sel germinal. Cornua uteri mungkin menjadi hypoplastic (mengecil) atau malah abnormal sehingga menjadi struktur yang mirip seperti jantung dan tergantung pada ligament yang lebar. Sering pula didapatkan hilangnya kesinambungan anatomis antara uterus dengan vagina, sehingga kedua organ tersebut menjadi tidak saling terhubung, serta dapat ditemukannya kelenjar vasicular yang rudimenter (kehilangan fungsi dan mengecil). Pada alat kelamin luar biasanya terdapat klitoris yang membesar, vulva yang mengecil serta dapat ditemukan bulu yang menonjol seperti pada hewan jantan.

Organ genital luar dari betina freemartin biasanya tampak feminim, namun terdapat sedikit perbedaan yang akan didapatkan pada pemeriksaan lebih dekat, dan hewan tersebut juga biasanya tumbuh sebagai betina. Namun, organ reproduksi betina internal terjadi maskulinisasi sampai beberapa derajad sehingga menganggu reproduksi dan fertilitas individu tersebut. Cacat yang biasanya dapat ditemukan antara lain tidak adanya ketersambungan anatomis antara vagina dan uterus, uterus yang berukuran kecil atau tidak memiliki uterus, gonad hypoplastic, juga keberadaan kelenjar vesicular.

Pada sapi, trend kelahiran kembar memiliki kaitan dengan latar belakang genetis yang berhubungan dengan regulasi hormonal yang mengakibatkan ovulasi ganda pada induk. Namun berbagai kajian menyebutkan, penentu genetik pada pembentukan kebuntingan kembar sepertinya memiliki pengaruh lebih kecil jika dibandingkan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan manajerial dan lingkungan, khususnya pada sapi perah. Pada sapi perah, khususnya yang produksi susunya tinggi, telah sejak lama disebutkan bahwa meningkatnya kelahiran kembar merupakan akibat dari gangguan hormonal dan gangguan metabolik pada keseimbangan energi saat awal masa setelah melahirkan. Jika terjadi peningkatan insiden kelahiran kembar pada sapi, maka biasanya akan diikuti dengan  sedikit peningkatan kejadian freemartin pada suatu peternakan.

Kelainan freemartinisme biasanya dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik (pengujian melalui golongan darah atau karyotyping bisa dilakukan tetapi akan menjadi beban tambahan biaya bagi peternak). Kejadian sapi freemartin merupakan cacat bawaan yang tidak dapat diobati. Jika kita mendapatkan kelahiran dengan jenis kelamin berbeda, langkah yang sebaiknya diambil adalah, sapi dara yang lahir kembar bersama dengan sapi jantan harus kita curigai sebagai sapi steril dan dilakukan identifikasi seawal mungkin untuk tidak memasukkannya dalam kelompok calon indukan. Sapi betina ini bisa dilakukan penggemukan secara intensif untuk kemudian dilakukan penyembelihan dan peternak menghindari untuk melakukan perkawinan terhadapnya.

Anastomosis (penyambungan) antara dua fetus sapi yang berbeda jenis kelamin (berdasarkan literatur)

 

Sumber bacaan:

“Ruminants Anatomy, Behavio and Diseases”. 2012. Evandro Mendes. Nova Science Publisher, Inc. New York.