DEFRI WERDIONO 25 Juli 2017 13:21 WIB MALANG, KOMPAS — Beberapa orang delegasi dari Suriname, Selasa (25/7), berkunjung ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka datang dalam rangka mengikuti program berbagi pengetahuan dalam bidang pembangunan pertanian dan inseminasi buatan yang berlangsung hingga 28 Juli. Selain ke BBIB Singosari, selama di Malang Raya, delegasi dari Suriname direncanakan juga mengunjungi beberapa tempat, seperti Kebun Teh Singosari, Universitas Brawijaya, Desa Gading Kulon Kecamatan DAU, PT Green Field Indonesia, dan Koperasi Agro Niaga Jabung. Kegiatan berbagi pengetahuan ini merupakan implementasi nota kesepahaman kerja sama selatan-selatan antara pemerintah Indonesia dan Bank Pembangunan Islam. Kepala BBIB Singosari Enneik Herwijanti mengatakan, sebelum para delegasi dari Suriname datang, pada April lalu tim dari Kementerian Pertanian Indonesia telah lebih dulu berkunjung dalam misi diagnostik ke Suriname. Tim melihat kerja sama apa yang bisa dilakukan, yang bisa didukung oleh Indonesia dan Bank Pembangunan Islam. ”Akhirnya ditindaklanjuti, dimotori oleh Kementerian PPN/Bappenas, delegasi dari Suriname ke sini. Melalui inseminasi buatan diharapkan kerja sama yang lain bisa terjalin,” katanya.

Pelaksanaan inseminasi buatan di mayoritas negara berkembang memiliki persentase keberhasilan sedikit. Penyebabnya, negara-negara tersebut umumnya belum memiliki infrastruktur penunjang yang belum baik. Indonesia merupakan negara yang mampu membuat inseminasi buatan degan baik. ”Pengetahuan Indonesia dalam bidang inseminasi buatan ini bisa dibagikan kepada Suriname mengingat Indonesia dan Suriname memiliki hubungan yang unik,” ucap Enneik.