Track Record BBIB Singosari dalam kerjasama Internasional sudah cukup lama. Mulai Tahun 2007 sampai 2012, bekerjasama dengan Pemerintah Jepang (JICA), BBIB Singosari telah melaksanakan pelatihan Internasional di 20 negara dan diikuti oleh 115 peserta. BBIB Singosari sebagai perwakilan dari Indonesia juga turut aktif dalam Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) sebagai Implementing Agencies  atau penyedia tenaga ahli untuk melatih negara-negara anggota KSST. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi negara-negara di belahan bumi bagian selatan yang notabene negara yang masih berkembang. Tercatat pada tahun 2013, BBIB Singosari melatih 6 negara (Kyrgyzstan, Kazakstan, Myanmar, Kambodja, Afghanistan dan Timor Leste) sekaligus Ekspor Semen Beku Perdana ke negara-negara tersebut. Sebagai Leading Center dalam teknologi reproduksi ternak, BBIB Singosari terus manjadi “incaran” negara-negara berkembang lainnya untuk bisa menjadi Trainer mereka dalam mengembangkan peternakan di negaranya. Melalui KSST, beberapa kali negara-negara sperti Palestina dan Timor Leste datang ke Indonesia untuk berlatih dalam bidang teknologi reproduksi ternak.

BBIB Singosari sebagai Implementing Agencies  bagi Kyrgyzstan           Sejak tahun 2015 sampai saat ini, beberapa rangkaian Bimbingan Teknis Internasional telah diselenggarakan oleh BBIB Singosari bagi Negara Kyrgyzstan diantaranya adalah Bimbingan Teknis Manajemen IB, Manajemen Pejantan dan Pengawetan Pakan, Inseminasi Buatan, Pemeriksa Kebuntingan, Asisten Teknis Reproduksi, Produksi Semen, dan Penanganan Semen. Total pelatihan yang telah dilaksanakan untuk Kyrgysztan sebanyak 8 bimbingan teknis yang melibatkan sekitar 86 orang peserta dari Kyrgyzstan dengan berbagai latar belakang diantaranya officer, akademisi, petugas teknis, praktisi dan kalangan bisnis. Rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis tersebut adalah salah satu bentuk kerjasama Reverse Linkage Project  antara Pemerintah Indonesia- Islamic Development Bank (IDB)– Pemerintah Kyrgyzstan. Kerjasama ini merupakan turunan dari MoU antara Bappenas dan IDB yang di tandangi pada tanggal 6 April 2013 yang ditindak lanjuti dengan kedatangan Wakil Menteri Pertanian Kyrgyzstan Mr. Janybek Kerimaliev ke Indonesia pada tanggal 28 Maret 2016 untuk melaksanakan High Level Meeting. High Level Meeting antara Pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan kyrgyzstan tersebut dillaksanakan di Bappenas dan Kementerian Pertanian dengan agenda utama penandatanganan MoU Kerjasama Reverse Linkage on the Strengthening of the Artificial Insemination of Cattle. Penandatanganan tersebut mengisyaratkan bahwa kerjasama antara kedua negara ini akan berlangsung sampai tahun 2017.

BBIB Singosari Mengirimkan “Expert “ ke Kyrgyzstan   Sebagai bentuk asistensi atas pelatihan yang diberikan, BBIB Singosari mulai mengirimkan tenaga Expertnya ke Kyrgyzstan. Pengiriman tenaga ahli pertama kali telah dilakasakan pada bulan Juni - Juli dan akan terus dilakasanakan secara bertahap mulai tahun 2016 ini dan berakhir pada tahun 2017. Untuk hasil yang nyata dalam mencapai visi kerjasama ini yaitu dalam meningkatkan penguatan inseminasi buatan di Kyrgyzstan, tenaga ahli yang diberangkatkan ke Kyrgysztan tidak hanya ahli reproduksi ternak saja, melainkan juga mengirimkan ahli ahli yang mendukung dalam keberhasilan penyelenggaraan IB, seperti ahli pakan, laboran, dan juga manajemen pemeliharaan ternak. Ekspor Semen Beku Tahun ini, BBIB Singosari telah mengexspor semen beku sebanyak 3.700 dosis ke Kyrgyzstan. Lewat kerangka kerja sama Reverse Likage ini, antara ke dua belah pihak juga bisa menjadi permulaan untuk mengembangkan kerjasama ke tahapan bisnis. Pasalnya, seringkali beberapa pengusaha yang ikut training di BBIB Singosari tertarik untuk membeli langung semen beku, setelah mereka melihat koleksi pejantan unggul BBIB Singosari dan proses semen beku yang berstandar Internasional. Dalam waktu dekat BBIB Singosari juga akan mengekspor kembali semen bekunya sebanyak 10.000 ribu dosis ke Kyrgyzstan. BBIB Singosari yang juga disebut “pabrik sperma” saat ini mempunyai stock semen beku sekitar 3,9 Juta dosis dan mampu memproduksi sperma beku 2 juta dosis lebih setiap tahunnya. Angka tersbut melebihi kebutuhan nasional yang membutuhkan 3,8 juta dosis pertahun. Ketersediaan stok, kualitas produk yang terstandar internasional, juga kemudahan dalam kerjasama, mendukung BBIB Singosari terus memperluas jaringan ekspor semen beku.