" Pemerintah Dorong Produksi Semen Beku Sapi Unggul untuk Peningkatan Populasi dan Ekspor "


Dalam upaya mendukung peternak sapi pedaging dalam negeri, pemerintah memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan produksi semen beku dari sapi pejantan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Langkah ini juga akan membuka peluang ekspor ke sejumlah negara mitra. "Pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan membagikan semen beku secara gratis dan terjangkau, dengan fokus pada peningkatan kualitas demi memenuhi permintaan pasar ekspor," tegas Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, Jawa Timur, pada hari Jumat (25/8). Harvick menjelaskan bahwa pendistribusian semen beku secara gratis bertujuan untuk menggalakkan pertumbuhan populasi sapi pedaging. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan terlibat dalam mengawal program pemerintah, mulai dari proses produksi semen beku hingga kelahiran anak sapi.

"Penyediaan semen beku secara gratis merupakan bagian dari upaya memajukan sektor peternakan," katanya. Kepala BBIB Singosari, drh. Akbar, M.P., menambahkan bahwa hingga Juli 2023, sudah terdistribusi 1,7 juta dosis semen beku senilai Rp15,3 miliar secara nasional. Target distribusi untuk tahun ini adalah 3,3 juta dosis. Subsidi semen beku ini diberikan pemerintah untuk mendukung para peternak sapi pedaging dalam upaya meningkatkan populasi sapi lokal, mengingat masih adanya impor sapi di Indonesia. "Manfaat terbesar dari program ini dirasakan di Jawa Timur," ungkapnya. Akbar juga menjelaskan bahwa realisasi distribusi semen beku tahun 2022 mencapai 3,2 juta dosis dari target 3,3 juta dosis. Sementara itu, semen beku yang dihasilkan terutama berasal dari sapi limousin dan simental. Selain kedua jenis tersebut, BBIB Singosari juga memproduksi semen beku dari jenis sapi lain seperti sapi bali, sapi FH, sapi brahman, sapi PO, dan beberapa jenis sapi lainnya. Dari total 3,3 juta dosis semen beku yang didistribusikan, sekitar 93% digunakan untuk sapi potong, 6% untuk sapi perah, dan 1% untuk kambing. Selama ini, semen beku diekspor ke negara-negara seperti Kyrgyzstan, Malaysia, Kamboja, Afghanistan, Myanmar, Timor Leste, dan Madagaskar. Proses ekspor dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja sama yang ada. Namun, penting untuk dicatat bahwa semen beku yang diekspor bukanlah dari sapi lokal seperti sapi bali dan sapi madura. "Harga jual semen beku untuk ekspor ditetapkan sebesar US$3," tambahnya.

 

0 Komentar

Tulis Komentar

Please wait...
Komentar Berhasil Dikirim
Silahkan Isi Semua Inputan
Silahkan Isi Email Dengan Benar