Oleh: drh Yayuk Kholifah

Fungsional: Medik Veteriner Muda

Rumen dari seekor sapi yang sehat akan mengalami kontraksi dua kali dalam satu menit. Gerakan kontraksi inilah yang akan mengaduk isi rumen, memberikan kesempatan bakteri dalam rumen untuk kontak dengan pakan yang ada di dalamnya, kontraksi tersebut juga berfungsi membolak balik materi pakan halus dan padat di dalamnya sehingga lebih mudah dikeluarkan. Gerakan rumen memungkinkan bahan pakan yang berukuran panjang bisa dibawa kembali untuk dilakukan proses memamah biak. Sapi dewasa menghabiskan waktu sekitar 8 -10 jam sehari untuk memamah biak (ruminasi).

Siklus memamah biak / ruminasi terdiri dari empat tahap. Tahap pertama yaitu Proses mengembalikan makanan dari lambung ke mulut (regurgitasi) terjadi saat esofagus terstimulasi oleh materi yang kasar (esofagus terasa digaruk). Sejumlah materi kasar kemudian dibawa kembali ke mulut oleh gerakan regurgitasi terbalik. Saat materi kasar sudah kembali ke mulut, tahap kedua yaitu proses memamah ulang akan terjadi untuk menghaluskan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga bisa diproses dan selanjutnya keluar dari rumen. Fungsi ketiga adalah proses resalivasi yaitu pada saat memamah biak sapi menghasilkan saliva lebih banyak lagi. Saliva mengandung penyeimbang pH, yang akan tercampur bersama dengan bahan pakan sehingga dapat menstabilkan pH rumen. Seekor sapi dapat memproduksi sekitar 88 liter saliva dalam sehari jika proses ruminasi berjalan dengan baik. Fase keempat adalah proses makanan ditelah kembali ke dalam rumen.

Selanjutnya jika ukuran pakan telah bertambah halus setelah dikunyah ulang, pakan dibawa ke bagian bawah rumen dan selanjutnya bisa berpindah ke lambung berikutnya yaitu retikulum. Makanan akan meninggalkan rumen pada saat ukuran partikelnya menjadi halus dan padat. Partikel yang berukuran lebih panjang akan mengambang dalam rumen, hal ini mamberikan stimulus supaya bisa dikunnyah ulang dan memberikan waktu tambahan untuk ruminasi. Jika materi pakan terlalu kasar, misalnya bahan seperti jerami, butuh waktu lama untuk memamah dan menghaluskannya secara berulang.

Saat pakan difermentasi dalam rumen, terbentuk gas metan, karbon dioksida dan gas-gas lain dalam jumlah besar yang harus dikeluarkan (sekitar 28-47 liter per jam). Pada kondisi normal, tekanan dari gas akan menstimulasi sapi menghasilkan kontraksi rumen, sehingga membersihkan daerah esofagus dan membuat gas mudah dikeluarkan. Jika pada saat gas terbentuk area esofagus tidak dapat dibersihkan, maka gas yang terperangkap akan mengakibatkan kembung pada sapi.

 

Sumber bacaan: Hutjens, Mike. 2008. Feeding Guide Third Edition. USA. W.D, Hoards & Sons Company.