Senin, 5 Agustus 2024, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Bapak Sudaryono, B. Eng, M.M., M.B.A., meninjau secara langsung Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB Singosari). Rombongan Presiden bersama Menteri Pertanian melihat secara langsung di lapangan berbagai pejantan unggul yang ada di BBIB Singosari, melihat proses penampungan semen segar, kemudian ke laboratorium BBIB Singosari untuk meninjau proses produksi semen beku. Setelah dari laboratorium rombongan langsung menuju ke Bank Sperma BBIB Singosari tempat dimana stok semen beku yang siap untuk didistribusikan ke seluruh Indonesia dan untuk di ekspor.
BIB Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang memiliki tugas utama sebagai produsen semen beku. Semen beku tersebut nantinya yang akan digunakan untuk proses Inseminasi Buatan pada Ternak. Semen beku tersebut berasal dari sapi pejantan unggulan koleksi BBIB Singosari seperti diantaranya Belgian Blue, Wagyu, Limousin, Simmental, Aberdeen Angus, Brahman, Ongole, Sapi Bali, Sapi Madura, dan lain sebagainya. Selain semen beku sapi BBIB Singosari juga memiliki semen beku Kambing. Kualitas semen beku BBIB Singosari sudah terjamin dengan sertifikat SNI, BBIB Singosari juga telah menerapkanSNI ISO 9001 yang diintegrasikan dengan SNI ISO 37001, dan SNI ISO 45001. Lab BBIB Singosari juga telah menerapkan ISO 17025 sehingga kualitas sudah mengikuti standar internasional dan telah diekspor ke berbagai negara di Asia dan Afrika.
BBIB Singosari memiliki peran yang cukup penting dalam mewujudkan program Presiden Terpilih kedepannya khususnya dalam penyediaan Protein Hewani baik dari daging maupun susu, melalui peningkatan kualitas benih (semen beku) ternak. semen beku unggulan ini nantinya bisa mendorong peningkatan populasi sekaligus mendorong produktifitas ternak yang ada di masyarakat.
BBIB Singosari dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik akademis maupun pelaku usaha telah mengembangkan semen beku sexing. Dimana dari semen beku ini bisa lahir ternak dengan jenis kelamin yang diinginkan, bisa jantan ataupun betina. Semen beku sexing ini yang sangat ditunggu oleh peternak di seluruh Indonesia, terutama untuk memulihkan tingkat produksi pasca terdampak penyakit mulut dan kuku pada tahun 2022 lalu.
Pada kesempatan ini Dr. Akbar, kepala BBIB Singosari menyampaikan, "Sektor peternakan harus dibangun kita bersama. Masa depan indonesia ada pada sektor ini terutama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam Negeri. BBIB Singosari memiliki tugas utama memproduksi semen beku dari pejantan unggul. Stok tersedia saat ini 5 juta dosis, dan BBIB Singosari mampu memproduksi hingga 4juta dosis setiap tahunnya. Selain produksi semen bekunya, kami juga membimbing dan melatih petugas teknis peternakan. Atas pengalaman dan kemampuan yang dimiliki BBIB Singosari dipercaya sebagai focal point dalam program kerjasama selatan selatan triangular. BBIB Singosari tidak hanya melayani dalam negeri tapi juga menjadi alat diplomatik bagi negara indonesia.
Wamentan, Sudaryono mengatakan, " Perlu kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak. Protein hewani seperti ayam, telur, daging, dan susu harus dapat kita penuhi dari dalam negeri. Memang dibutuhkan upaya lebih dan kolaborasi bernagai pihak. Membangun negara harus berkorban, untuk bisa swasembada daging susu. Apabila kebutuhan Gizi tercukupi, maka pertumbuhan perkembangan generasi depan akan menjadi lebih baik.
Kunjungan wakil Menteri Pertanian kali ini merupakan bagian usaha meningkatkan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan sekaligus mensukseskan Program Presiden terpilih untuk meningkatkan asupan gizi nasional.(*)
BIB Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang memiliki tugas utama sebagai produsen semen beku. Semen beku tersebut nantinya yang akan digunakan untuk proses Inseminasi Buatan pada Ternak. Semen beku tersebut berasal dari sapi pejantan unggulan koleksi BBIB Singosari seperti diantaranya Belgian Blue, Wagyu, Limousin, Simmental, Aberdeen Angus, Brahman, Ongole, Sapi Bali, Sapi Madura, dan lain sebagainya. Selain semen beku sapi BBIB Singosari juga memiliki semen beku Kambing. Kualitas semen beku BBIB Singosari sudah terjamin dengan sertifikat SNI, BBIB Singosari juga telah menerapkanSNI ISO 9001 yang diintegrasikan dengan SNI ISO 37001, dan SNI ISO 45001. Lab BBIB Singosari juga telah menerapkan ISO 17025 sehingga kualitas sudah mengikuti standar internasional dan telah diekspor ke berbagai negara di Asia dan Afrika.
BBIB Singosari memiliki peran yang cukup penting dalam mewujudkan program Presiden Terpilih kedepannya khususnya dalam penyediaan Protein Hewani baik dari daging maupun susu, melalui peningkatan kualitas benih (semen beku) ternak. semen beku unggulan ini nantinya bisa mendorong peningkatan populasi sekaligus mendorong produktifitas ternak yang ada di masyarakat.
BBIB Singosari dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik akademis maupun pelaku usaha telah mengembangkan semen beku sexing. Dimana dari semen beku ini bisa lahir ternak dengan jenis kelamin yang diinginkan, bisa jantan ataupun betina. Semen beku sexing ini yang sangat ditunggu oleh peternak di seluruh Indonesia, terutama untuk memulihkan tingkat produksi pasca terdampak penyakit mulut dan kuku pada tahun 2022 lalu.
Pada kesempatan ini Dr. Akbar, kepala BBIB Singosari menyampaikan, "Sektor peternakan harus dibangun kita bersama. Masa depan indonesia ada pada sektor ini terutama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam Negeri. BBIB Singosari memiliki tugas utama memproduksi semen beku dari pejantan unggul. Stok tersedia saat ini 5 juta dosis, dan BBIB Singosari mampu memproduksi hingga 4juta dosis setiap tahunnya. Selain produksi semen bekunya, kami juga membimbing dan melatih petugas teknis peternakan. Atas pengalaman dan kemampuan yang dimiliki BBIB Singosari dipercaya sebagai focal point dalam program kerjasama selatan selatan triangular. BBIB Singosari tidak hanya melayani dalam negeri tapi juga menjadi alat diplomatik bagi negara indonesia.
Wamentan, Sudaryono mengatakan, " Perlu kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak. Protein hewani seperti ayam, telur, daging, dan susu harus dapat kita penuhi dari dalam negeri. Memang dibutuhkan upaya lebih dan kolaborasi bernagai pihak. Membangun negara harus berkorban, untuk bisa swasembada daging susu. Apabila kebutuhan Gizi tercukupi, maka pertumbuhan perkembangan generasi depan akan menjadi lebih baik.
Kunjungan wakil Menteri Pertanian kali ini merupakan bagian usaha meningkatkan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan sekaligus mensukseskan Program Presiden terpilih untuk meningkatkan asupan gizi nasional.(*)